Rabu, 04 Januari 2012

SEJARAH PULAU BUNGURAN

SEJARAH PULAU BUNGURAN

Bermula dari terjadinya banjir besar di negeri Syangka Siam yang menghanyutkan seorang laki laki dan terdampar di sebuah pulau yang tidak berpenghuni, laki laki tersebut bernama “Demang Megat”. Pada saat itu pulau ini (Natuna/Bunguran) hanya dihuni oleh burung burung serindit sehingga Demang megat memberi nama “Pulau Serindit”.

Setelah beberapa tahun beliau menikah dengan seorang putri bangsawan johor bernama Raja Fatimah yang dibuang oleh ayahnya dari negeri Johor karena lumpuh ke pulau Natuna. Pernikahan Demang Megat dengan Raja Fatimah berjalan langgeng dan merupakan berkah bagi Raja Fatimah, karena sebelumnya Raja Fatimah telah 40 kali menikah, tetapi tak berapa lama setelah menikah suaminya selalu meninggal. Hanya bersama Demang Megat perkawinan Raja Fatimah bisa langgeng dan bertahan selama bertahun - tahun. Setelah menikah Demang Megat di beri gelar Datuk Kaya Dina Mahkota dan membuka negeri baru di binjai sebuah pulau yang berhadapan dengan pulau sedanau, lalu membuat sebuah balai yang terbuat dari kayu bungur.

Datuk Kaya Dina Mahkota memiliki kekuatan dan kesaktian yang tinggi, setelah memerintah beberapa tahun dipulau serindit, beliaupun meninggal dunia dan dimakamkan dibinjai.

Makam Kaya Datuk Dina Mahkota tersebut akhirnya menjadi sebuah pulau kecil, pulau kecil inilah yang disebut “Pulau Bunguran”. dan sampai saat ini makam dipulau itu masih ada sebagai bukti sejarah, oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama “Keramat Binjai”.

Setelah beberapa abad lamanya Pulau Bunguran oleh orang melayu setempat menyebut dengan nama “Pulau Natuna”, karena pulau tersebut memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Oleh pelaut inggris menyebut “Nature Naze” sedangkan pelaut belanda menyebutnya “Natuurno” yang berarti Pulau yang memiliki Keindahan alam yang menawan dipandang mata.

Demikian sejarah singkat asal usul Pulau Bunguran Kepulauan Natuna yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kabupaten Natuna.

1 komentar:

  1. Terima kasih atas pencerahan dan informasi yang dikongsikan. Sedikit pertayaan daripada saya, adakah burung serinddit ini masih wujud keberadaannya di Pulau Bunguran Barat?

    BalasHapus

Powered By Blogger

Motor Ajudan Pribadi Ku

Motor Ajudan Pribadi Ku