Rabu, 19 Juni 2013

Kode penerbangan maskapai

Kode penerbangan maskapai Berikut ini kode2 penerbangan maskapai-maskapai yg melayani penerbangan di Indonesia, baik dalam dan luar negeri... Garuda Indonesia : GA / GIA Lion Air : JT / LNI Indonesia AirAsia : QZ / AWQ Sriwijaya Air : SJ / SJY Citilink : QG / CTV Merpati Nusantara : MZ / MNA Aviastar Mandiri : MV / VIT Batik Air : ID / BTK Trigana Air : TN / 3R Mandala Airlines : RI / MDL Kal Star Aviation : KD / KLS Airfast Indonesia : FS / AFE Wings Air : IW / WON Express Air : XN / XAR Air China : CA / CCA AirAsia : AK / AXM All Nippon Airways : NH / ANA Cathay Pacific : CX / CPA Cebu Pacific : 5J / CEB China Airlines : CI / CAL China Southern : CZ / CSN Emirates : EK / UAE Etihad Airways : EY / ETD EVA Air : BR / EVA Japan Airlines : JL / JAL Jetstar Airways : JQ / JST KLM : KL / KLM Korean Air : KE / KAL Kuwait Airways : KU / KAC Malaysia Airlines : MH / MAS Mihin Lanka : MJ / MLR Philipphine Airlines : PR / PAL Qantas : QF / QFA Qatar Airways : QR / QTR Royal Brunei Airlines : BI / RBA Saudi Arabian Airlines : SV / SVA Sichuan Airlines : 3U / CSC Singapore Airlines : SQ / SIA Thai Airways : TG / THA Tiger Airways : TR / TGW Turkish Airlines : TK / THY Valuair ( Jetstar ) : VF / VLU Vietnam Airlines : VN / HVN Yemenia : IY / IYE

Singkatan Kode Kota dan Bandara Penerbangan di Indonesia

Singkatan Kode Kota dan Bandara Penerbangan di Indonesia 0 komentar Three letter code atau kode tiga huruf di Indonesia sering disebut dengan Tiga Huruf Kode Kota. Digunakan untuk menandai sebuah kode kota dalam reservasi/booking-an pada suatu maskapai penerbangan. Kode kota ini wajib diketahui oleh tenaga kerja pariwisata yang bergerak di bidang ticketing. Gunanya untuk mengetahui kode kota keberangkatan dan kode kota tujuan. Selain untuk menandai kota tujuan dan keberangkatan, kode kota juga digunakan untuk menandai di kota mana bagasi/koper diturunkan. Kota Alor Island, Nama Bandara Alor Island Airport singkatan, (ARD) Kota Amahai,, Nama Bandara Amahai Airport singkatan, (AHI) Kota Ambon, Nama Bandara Pattimura Airport singkatan, (AMQ) Kota Anambas Islands,, Nama Bandara Matak Airport singkatan, (MWK) Kota Anggi, Nama Bandara Anggi Airport singkatan, (AGD) Kota Apalapsili, Nama Bandara Apalapsili Airport singkatan, (AAS) Kota Arso, Nama Bandara Arso Airportsingkatan, (ARJ) Kota Astraksetra, Nama Bandara Gunung Batin Airport singkatan, (AKQ) Kota Atambua, Nama Bandara Haliwen Airport singkatan, (ABU) Kota Ayawasi, Nama Bandara Ayawasi Airport singkatan, (AYW) Kota Babo, Nama Bandara Babo Airportsingkatan, (BXB) Kota Bade, Nama Bandara Bade Airport singkatan, (BXD) Kota Bajawa, Nama Bandara Bajawa Airport singkatan, (BJW) Kota Bakalalan, Nama Bandara Bakalalan Airportsingkatan, (BKM) Kota Balikpapan, Nama Bandara Sepinggan International Airport singkatan, (BPN) Kota Banda Aceh, Nama Bandara Sultan Iskandarmuda Airportsingkatan, (BTJ) Kota Bandar Lampung, Nama Bandara Branti Airport singkatan, (TKG) Kota Bandung, Nama Bandara Hussein Sastranegara Airportsingkatan, (BDO) Kota Banjarmasin, Nama Bandara Syamsudin Noor Airportsingkatan, (BDJ) Kota Batam, Nama Bandara Hang Nadim Airport singkatan, (BTH) Kota Batom, Nama Bandara Batom Airport singkatan, (BXM) Kota Batu Licin, Nama Bandara Batu Licin Airport singkatan, (BTW) Kota Bau-Bau, Nama Bandara Baubau Airport (Betoambari Airport)singkatan, (BUW) Kota Bengkulu, Nama Bandara Padang Kemiling Airport (Fatmawati Soekarno Airport)singkatan, (BKS) Kota Benjina, Nama Bandara Nangasuri Airportsingkatan, (BJK) Kota Biak, Nama Bandara Frans Kaisiepo Airportsingkatan, (BIK) Kota Bima, Nama Bandara Bima Airport singkatan, (BMU) Kota Bokondini, Nama Bandara Bokondini Airportsingkatan, (BUI) Kota Bolaang, Nama Bandara Bolaang Airportsingkatan, (BJG) Kota Bontang,, Nama Bandara Bontang Airportsingkatan, (BXT) Kota Bunyu, Nama Bandara Bunyu Airport singkatan, (BYQ) Kota Cepu, Nama Bandara Cepu Airport singkatan, (CPF) Kota Cilacap, Nama Bandara Tunggul Wulung Airportsingkatan, (CXP) Kota Cirebon, Nama Bandara Penggung Airport singkatan, (CBN) Kota Dabra, Nama Bandara Dabra Airport singkatan, (DRH) Kota Denpasar (Bali), Nama Bandara Ngurah Rai International Airport singkatan, (DPS) Kota Dobo, Nama Bandara Dobo Airportsingkatan, (DOB) Kota Dumai, Nama Bandara Pinang Kampai Airport singkatan, (DUM) Kota Gorontalo, Nama Bandara Jalaluddin Airport singkatan, (GTO) Kota Jakarta (Kemayoran), Nama Bandara Halim Perdanakusuma International Airport singkatan, (HLP) Kota Jambi, Nama Bandara Sultan Thaha Airport (Sultan Taha Syarifudn Airport) singkatan, (DJB) Kota Jayapura, Nama Bandara Sentani Airportsingkatan, (DJJ) Kota Kendari, Nama Bandara Haluoleo Airport singkatan, (KDI) Kota Kupang, Nama Bandara Eltarisingkatan, (KOE) Kota Labuan Bajo, Nama Bandara Komodo Airportsingkatan, (LBJ) Kota Langgur, Nama Bandara Dumatubin Airportsingkatan, (LUV) Kota Long Pahangai, Nama Bandara Datadawai Airport singkatan, (DTD) Kota Luwuk, Nama Bandara Bubung Airportsingkatan, (LUW) Kota Makassar, Nama Bandara Sultan Hasanuddin International Airportsingkatan, (UPG) Kota Malang, Nama Bandara Abdul Rachman Saleh Airportsingkatan, (MLG) Kota Manado, Nama Bandara Sam Ratulangi International Airportsingkatan, (MDC) Kota Manokwari, Nama Bandara Rendani Airport singkatan, (MKW) Kota Mataram, Nama Bandara Selaparang Airport singkatan, (AMI) Kota Medan, Nama Bandara Polonia International Airport singkatan, (MES) Kota Merauke, Nama Bandara Mopah Airport singkatan, (MKQ) Kota Natuna, Nama Bandara Ranai Airportsingkatan, (NTX) Kota Padang, Nama Bandara Minangkabau International Airport singkatan, (PDG) Kota Padang Sidempuan, Nama Bandara Aek Godang Airport singkatan, (AEG) Kota Palangkaraya, Nama Bandara Palangkaraya Airport singkatan, (PKY) Kota Palembang, Nama Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Airport singkatan, (PLM) Kota Palu, Nama Bandara Bandara Udara Mutiara singkatan, (PLW) Kota Pangkal Pinang, Nama Bandara Depati Amir Airport singkatan, (PGK) Kota Pekanbaru, Nama Bandara Sultan Syarif Kasim II Airportsingkatan, (PKU) Kota Pontianak, Nama Bandara Supadio Airportsingkatan, (PNK) Kota Samarinda, Nama Bandara Samarinda Airportsingkatan, (SRI) Kota Sampit, Nama Bandara Sampit Airport singkatan, (SMQ) Kota Sangir, Nama Bandara Sangir Airportsingkatan, (SAE) Kota Semarang, Nama Bandara Achmad Yani International Airport singkatan, (SRG) Kota Senggeh, Nama Bandara Senggeh Airport singkatan, (SEH) Kota Senggo, Nama Bandara Senggo Airport singkatan, (ZEG) Kota Solo City, Nama Bandara Adi Soemarmo International Airportsingkatan, (SOC) Kota Sorong, Nama Bandara Domine Eduard Osok Airport singkatan, (SOQ) Kota Surabaya, Nama Bandara Juanda International Airport singkatan, (SUB) Kota Tanjung Pandan, Nama Bandara Buluh Tumbang Airport singkatan, (TJQ) Kota Tanjung Pinang, Nama Bandara Raja Haji Fisabilillah International Airportsingkatan, (TNJ) Kota Tanjung Redeb, Nama Bandara Berau Airport (Kalimaru Airport)singkatan, (BEJ) Kota Tarakan, Nama Bandara Juwata International Airport singkatan, (TRK) Kota Tasikmalaya, Nama Bandara Tasikmalaya Airportsingkatan, (TSY) Kota Ternate, Nama Bandara Sultan Babullah Airport singkatan, (TTE) Kota Timika, Nama Bandara Mozes Kilangin Airportsingkatan, (TIM) Kota Waingapu, Nama Bandara Waingapu Airportsingkatan, (WGP) Kota Yogyakarta, Nama Bandara Adisucipto International Airport singkatan, (JOG)

Senin, 10 Juni 2013

Sejarah Keramat Binjai

Asal Mula Keramat Binjai by R. Abrizal published 2 years ago Keramat Binjai NatunaMakam Keramat Binjai Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, Putra Sultan Mahmud Syah yaitu Sultan Allauddin Riayat Syah mendirikan Kerjaan Johor pada tahun 1530-1564 merupakan kelanjutan dari Kerajaan Malaka. Pada masa pemerintahan beliau menempatkan atau mengangkat Datuk Kaya -Datuk Kaya sebagi wakilnya di Pulau Tujuh, yaitu: Pulau Jemaja -Datok Amar Lela Pulau Siantan – Datok Kaya Dewa Perkasa Pulau Serindit (Pulau Bunguran) – Datuk Kaya Indra Pahlawan Pulau Sabda (Tambelan) – Datuk Kaya Timbalan Siamah. Pada masa Pemerintahan Sultan Allauddin Riayat Syah III (1597-1655M) memerintah di Johor, menurut kisahnya Sultan Johor ini mempunyai seorang putri yang bernama Tengku Fatimah yang sejak kecilnya mengidap sakit lumpuh dan tidak dapat berjalan. Oleh karena itu Sultan merasa malu, maka Sultan mengambil keputusan untuk menempatkan Putrinya itu ke Pulau Serindit (Pulau Bunguran atau Natuna). Dalam perjalanan mengarungi laut para rombongan yang terdiri dari pengawal serta inang dayangnya yang berjumlah 40 orang tersebut sebulat kata untuk menjodohkan sang putri dengan salah seorang dari anggota rombongan tersebut. Maka di dapatlah salah seorang diantara mereka menjadi calon suami bagi sang putri tersebut. Tapi anehnya setelah di jodohkan sang calon suami meninggal seketika. Kemudian dipilih lagi calon yang kedua untuk sang Putri tapi malangnya calon kedua meninggal dunia pula. Karena kemalangan berturut-turut menimpa maka urunglah niat para rombongan itu untuk menjodohkan sang Putri untuk sementara waktu. Pelayaran di teruskan ke haluan pulau-pulau Siantan dan mereka mengambil kesempatan untuk beristirahat dipulau tersebut. Setelah selesai selesai beristirahat mereka melanjutkan pelayaran kepulau Serindit (Natuna). Hampir seminggu pula mereka mengarungi laut dan sampailah pulau rombongan tersebut di Tanjung Galing Pulau Sabang Mawang dalam kawasan Serindit (Natuna). Mereka Berhenti beberapa hari dan setelah melihat tempat untuk bermukim kurang memuaskan, mereka meneruskan pelayaran ke Segeram. Akhirnya rombongan ini terdampar di kukup (pulau pasir) Jalik namanya di Muara Sungai Segeram, dari sini mudiklah penjajap-penjajap itu masuk ke sungai Segeram dan berlabuh dekat suatu perkampungan. Mendengar kedatangan Tengku Fatimah Putir Sultan Johor di Pulau Serindit, maka Datuk Kaya Indra Pahlawan berdatang sembah. Mengingat kedatangan sang Putri membawa Mahkota Kerajaan yang memerintah dari Sultan Johor maka dengan senang hati Datuk Kaya Indra Pahlawan menyerahkan kekuasaan memerintah di Pulau Serindit kepada sang Putri. Penyerahan itu di terima pula dengan senang hati oleh sang putri serta mengajak warga rakyatnya membangun pemerintahan baru. Sekitar Tahun 1610 Masehi kedatangan sang Tengku Putri Fatimah di Pulau Serindit menurut ceritanya, di Segeram ada seorang yang di gelari Demang Megat, yang mana asal-usul sebenarnya tidaklah diketahui dengan pasti. Alkisah selanjutnya menceritakan Demang Megat ini adalah seorang yang hanyut di atas rakit Buluh Betung atau Aur, kemudian rakit itu hanyut dibawa arus dan masuk ke sungai Segeram. Di pinggiran sungai Segeram banyak terdapat batang Laning dan rakit itu sangkut di antara sela-sela kayu tersebut dari situlah Megat merangkak naik ke darat. Dan tak lama kemudian dengan kedatangan ketujuh perahu penjajap dari Johor itu maka bertemulah rombongan Tengku Fatimah dengan Megat di Daerah Segeram itu. Pada pertemuan ini Megat di ajak berbahasa Melayu tetapi ia tidak mengerti bahasa melayu, rupanya Megat hanya bisa berbahasa Siam dan beragama Budha dan kemudian Megat di Islamkan oleh para pengikut sang putri serta di kawinkan dengan Tengku Fatimah dengan tidak ada kemalangan apa-apa. Dalam upacara perkawinan itu Megat di beri gelar Orang Kaya Serindit Dina Mahkota. Adapun maksud dari kata “Dina” atau Dana berasal dari keadaan Tengku Fatimah sendiri yang merasa dirinya “hina dina” papa kedana karena cacat lumpuh serta dibuang oleh ayahandanya Sultan ke suatu negeri yang jauh di bekali sebuah Mahkota Kerajaan. Disamping acara perkawinan itu di adakan pula acara penurunan adat kawin raja dari adat 400 menjadi adat 120 serta lilin 8 (delapan) menjadi lilin 7 (tujuh) untuk kedaulatan Serindit atau Bunguran. Maka sekitar tahun 1610 Masehi sejak kedatangan Tengku Fatimah ke pulau Serindit dan setelah Megat bergelar Orang Kaya Serindit Dina Mahkota mulailah Pulau Serindit memiliki pemerintahan sendiri, sejenis Daerah Otonom dari Kerajaan Johor atas kuasa Tengku Fatimah yang berpusat di Segeram. Megat memerintahkan rakyatnya membuat sebuah mahligai tempat bersemayam Tengku Fatimah. Mahligai di buat dari bahan kayu Bungur, maka dari nama Kayu Bungur inilah Pulau Serindit bertukar menjadi Pulau Bunguran. Setelah perkawinan berumur enam bulan Tengku Fatimah hamil, Megat mengutarakan keinginannya pada Tengku Fatimah bahwa beliau ingin bersemedi atau bertapa kesuatu tempat untuk mensucikan diri, ternyata keinginan tersebut dikabulkan oleh Tengku Fatimah meskipun dengan perasaan hati yang sangat berat sekali. Maka pergilah Megat dengan melayari sebuah penjajap kearah Timur melewati sungai Binjai dan akhirnya Megat berhenti singgah di pulau kecil batu pasir berbukit untuk tempat persemediannya. Ditempat persemedian atau pertapaan inilah megat menghilang dan di pulau itu tiba-tiba terdapat sebuah kuburan yang dianggap keramat oleh anak negeri Pulau Bunguran. Kuburan atau makam ini lebih di kenal dengan Nama Keramat Binjai atau Keramat Datuk Bungur yang sampai sekarang masih tetap dikunjungi oleh para peziarah. Sedangkan penjajap dan anak buahnya yang diperintahkan berlabuh di sebuah anak sungai (sekitar Tanjung Katung) tak pernah mau kembali lagi ke Segeram dan menetap di Binjai sebagai asal usul orang Binjai.
Powered By Blogger

Motor Ajudan Pribadi Ku

Motor Ajudan Pribadi Ku