Selasa, 24 November 2009

Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka diatur dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 12. Dimana kode kehormatan pramuka merupakan Kode Etik anggota gerakan pramuka dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat sehari-hari yang diterima dengan sukarela serta dihormati demi kehormatan dirinya.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Kode Kehormatan Gerakan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya yaitu :
Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma
Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasadarma
Kode Kehormatan Pramuka anggota dewasa terdiri atas Trisatya anggota dewasa dan Dasadarma.
DWI SATYAAku berjanji akan bersungguh-sungguh :menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut undang-undang.Setiap hari berbuat kebaikan.
DWI DARMASiaga itu menurut ayah dan ibundanya.Siaga itu berani dan tidak putus asa.
TRI SATYA(Untuk Pramuka Penggalang)Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negeri Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan Pancasila.Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat.Menepati Dasadarma
TRI SATYA(Untuk Pramuka lainnya)Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negeri Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan Pancasila. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.Menepati Dasadarma.
DASA DARMA1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia3. Patriot yang sopan dan kesatria4. Patuh dan suka bermusyawarah5. Rela menolong dan tabah6. Rajin, terampil dan gembira 7. Hemat, cermat dan bersahaja8. Disiplin, berani dan setia 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya10. Suci dalam pikiran ,perkataan dan pe
rbuatan
JAMBORE LAWATAN
Setelah lawatan keluarga besar Pengakap Negara Malaysia (Johor,Melaka dan Serawak) di Kwartir Cabang Natuna, sekaligus pemberian penganugerahan kepada Bupati Natuna sebagai Ketua Mejelis Pembimbing Cabang Kwartir Cabang Natuna pada tanggal 30 Maret 2009, Pada kesempatan tersebut, Ketua Pesuruh Jaya Pengakap Negara Malaysia menyerahkan Pingat Anugerah Gemilang dari Persekutuan Pengakap Negara Malaysia kepada Bupati Natuna karena telah menghubungkan dan mempererat kedua organisasi kepanduan tersebut (Pengakap Negara Malaysia dan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Natuna.Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pesuruh Jaya Pengakap Negara Malaysia, Dtk H. Kaharuddin Bin Munin mengatakan bahwa kunjungan kali ini adalah bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi serumpun mengingat letak dan bentuk kebudayaan yang ada di dua negara memiliki banyak kesamaan. Ditambahkan pula bahwa guna mencapai pemabangunan yang maju, modal utama adalah ilmu pengetahuan dari generasi muda yang nantinya akan meneruskan perjuangan dalam pembangunan bangsa dan negara. Untuk itu melalui Gerakan Pramuka maupun pengakap yang memiliki kesamaan tujuan dan gerak langkah membina generasi muda yang berakhlak dan berani menghadapi tantangan dimasa hadapan.Begitu banyak keuntungan dari organisasi kepanduan yang terkadang tidak disadari oleh orang tua. Namun secara perlahan tapi pasti, gerakan kepanduan ini akan memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan mental generasi muda. Untuk itu, tidak berlebihan jika pemerintah baik Indonesia maupun Malaysia memberikan perhatian lebih pada organisasi ini.Kwarcab Natuna diundang tuk menghadiri JAMBORI PENGAKAP MELAKA BANDARAYA WARISAN DUNIA KE-7, yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei s.d 4 Juni 2009 di Kem Bukit Katil Melaka. Rekan Pramuka Natuna ditunggu kedatangannya sebagai tamu istimewa pada kegiatan tersebut, smoga sukses.
PRAMUKA
Pencanangan Safari Bakti Saka Wanabakti Tingkat Nasional 2009Cianjur (24/4), Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti yang bergerak di bidang kehutanan menggelar suatu kegiatan bertajuk Safari Bakti Saka Wanabakti . Kegiatan yang mengambil tema �Pramuka Menanam pohon bagi kehidupan dunia yang lebih baik� dan dengan motto �Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan� ini dicanangkan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia bersama Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka di Waduk Cirata-Babakangarut, Desa Cirata Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Acara pokok Safari Bakti Pramuka Saka Wanabakti adalah kegiatan penanaman 20 juta pohon serta kegiatan bakti untuk masyarakat sekitar. Acara dikemas dalam bentuk perkemahan yang diikuti oleh + 1500 Pramuka Saka Wanabakti, Anggota Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega dari Kwarcab Cianjur Jawa Barat. Sedangkan pada pencanangan hadir + 5000 orang terdiri dari para Pramuka, masyarakat Cianjur, LSM, anggota pesantren dan pemerintah daerah setempat. Menurut Ka Kwarnas Gerakan Pramuka, Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH bahwa, kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, penanaman pohon, penghijauan merupakan agenda tetap bagi Gerakan Pramuka. Kita harapkan dengan kegiatan Safari Bakti ini dapat memberikan pengertian sedini mungkin kepada anak bangsa, khususnya Anggota Pramuka Saka Wanabakti serta masyarakat betapa pentingnya kita menjaga lingkungan dan betapa pentingnya nilai lingkungan yang dapat dimanivestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga salah satu nilai-nilai yang dididikkan kepada seluruh Pramuka tentang cinta alam dan kasih sayang sesama manusia seperti yang tercantum dalam salah satu butir Dasa Darma Pramuka. Kegiatan Safari Bakti Saka Wanabakti ini tidak hanya menanam pohon semata, akan tetapi akan dijadikan pula sebagai bentuk pengabdian/bakti nyata anggota Gerakan Pramuka dalam ikut mencerdaskan masyarakat khususnya generasi muda dalam ilmu kelestarian alam, menguatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan alam lestari. Kegiatan ini juga diharapkan akan menjadikan masyarakat lebih sejahtera secara ekonomi, karena hasil penanaman pohon-pohon komersial selanjutnya akan dikelola dan dimanfaatkan bagi kehidupan masyarakat

SRI SULTAN
Dilahirkan di nDalem Pakuningratan kampung Sompilan Ngasem pada hari Sabtu Paing tanggal 12 April 1912 atau menurut tarikh Jawa Islam pada tanggal Rabingulakir tahun Jimakir 1842 dengan nama Dorodjatun. Ayahnya adalah Gusti Pangeran Haryo Puruboyo, yang kemudian hari ketika Dorodjatun berusia 3 tahun Beliau diangkat menjadi putera mahkota (calon raja) dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataram. Sedangkan ibunya bernama Raden Ajeng Kustilah, puteri Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Raden Ayu Adipati Anom.Sejak usia 4 tahun Dorodjatun sudah hidup terpisah dari keluarganya, dititipkan pada keluarga Mulder seorang Belanda yang tinggal di Gondokusuman untuk mendapat pendidikan yang penuh disiplin dan gaya hidup yang sederhana sekalipun ia putra seorang raja.Dalam keluarga Mulder itu Dorodjatun diberi nama panggilan Henkie yang diambil dari nama Pangeran Hendrik, suami Ratu Wilhelmina dari Negeri Belanda.Henkie mulai bersekolah di taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer yang terletak di Bintaran Kidul. Pada usia 6 tahun Dorodjatun masuk sekolah dasar Eerste Europese Lagere School dan tamat pada tahun 1925. Kemudian Dorodjatun melanjutkan pendidikan ke Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan kemudian di Bandung. Pada tahun 1931 ia berangkat ke Belanda untuk kuliah di Rijkuniversiteit Leiden, mengambil jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi. Ia kembali ke Indonesia tahun 1939.Setahun kemudian, tepatnya pada hari Senin Pon tanggal 18 Maret 1940 atau tanggal 8 bulan Sapar tahun Jawa Dal 1871, Dorodjatun dinobatkan sebagai raja Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono, Senopati Ing Ngalogo, Abdurrahman Sayidin Panoto Gomo, Kalifatullah Ingkang Kaping IX. Arti gelar tersebut ialah bahwa sultanlah penguasa yang sah dunia yang fana ini, dia juga Senopati Ing Ngalogo yang berarti mempunyai kekuasaan untuk menentukan perdamaian atau peperangan dan bahwa dia pulalah panglima tertinggi angkatan perang pada saat terjadi peperangan. Sultan juga Abdurrahman Sayidin Panoto Gomo atau penata agama yang pemurah, sebab dia diakui sebagai Kalifatullah, pengganti Muhammad Rasul Allah.Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan contoh bangsawan yang demokratis. Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta mengalami banyak perubahan di bawah pimpinannya. Pendidikan Barat yang dijalaninya sejak usia 4 tahun membuat HB IX menemukan banyak alternatif budaya untuk menyelenggarakan Keraton Yogyakarta di kemudian hari. Berbagai tradisi keraton yang kurang menguntungkan dihapusnya dan dengan alternatif budaya baru HB IX menghapusnya. Meski begitu bukan berarti ia menghilangkan substansi sendiri sejauh itu perlu dipertahankan. Bahkan wawasan budayanya yang luas mempu menemukan terobosan baru untuk memulihkan kejayaan kerajaan Yogyakarta. Bila dalam masa kejayaan Mataram pernah berhasil mengembangkan konsep politik keagungbinataraan yaitu bahwa kekuasaan raja adalah agung binathara bahu dhenda nyakrawati, berbudi bawa leksana ambeg adil para marta (besar laksana kekuasaan dewa, pemeliharaan hukum dan penguasa dunia, meluap budi luhur mulianya, dan bersikap adil terhadap sesama), maka HB IX dengan wawasan barunya menunjukkan bahwa raja bukan lagi gung binathara, melainkan demokratis. Raja berprinsip kedaulatan rakyat tetapi tetap berbudi bawa leksana.Di samping itu HB IX juga memiliki paham kebangsaan yang tinggi. Dalam pidato penobatannya sebagai Sri Sultan HB IX ada dua hal penting yang menunjukkan sikap tersebut. Pertama, adalah kalimat yang berbunyi: “Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa.” Kedua, adalah ucapannya yang berisi janji perjuangan: “Izinkanlah saya mengakhiri pidato saya ini dengan berjanji, semoga saya dapat bekerja untuk memuhi kepentingan nusa dan bangsa, sebatas pengetahuan dan kemampuan yang ada pada saya.”Wawasan kebangsaan HB IX juga terlihat dari sikap tegasnya yang mendukung Republik Indonesia dengan sangat konsekuen. Segera setelah Proklamasi RI ia mengirimkan amanat kepada Presiden RI yang menyataak keinginan kerajaan Yogyakarta untuk mendukung pemerintahan RI. Ketika Jakarta sebagai ibukota RI mengalami situasi gawat, HB IX tidak keberatan ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta. Begitu juga ketika ibukota RI diduduki musuh, ia bukan saja tidak mau menerima bujukan Belanda untuk berpihak pada mereka, namun juga mengambil inisatif yang sebenarnya dapat membahayakan dirinya, termasuk mengijinkan para gerilyawan bersembunyi di kompleks keraton pada serangan oemoem 1 Maret 1949. Jelaslah bahwa ia seorang raja yang republiken. Setelah bergabung dengan RI, HB IX terjun dalam dunia politik nasional.Jabatan yang pernah diemban oleh HB IXSelepas Proklamasi 1945 Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta dan Gubernur Militer DIYKabinet Syahrir (2 Oktober 1946 sampai 27 Juni 1947) Menteri NegaraKabinet Amirsyarifuddin I & II (3 juli 1947 s.d. 11 November 1947 dan 11 November 1947 s.d. 28 Januari 1948) Menteri NegaraKabinet Hatta I (29 Januari 1948 s/d 4 Agustus 1949) Menteri NegaraKabinet Hatta II (4 Agustus 1949 s/d 20 Desember 1949) Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam NegeriPada masa RIS (20 Desember 1949 s.d. 6 September 1950) Menteri PertahananKabinet Natsir (6 September 1950 s.d. 27 April 1951) Wakil Perdana MenteriTahun 1951 Ketua Dewan Kurator UGM YogyakartaTahun 1956 Ketua Dewan Pariwisata IndonesiaTahun 1957 Ketua Sidang ke-4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan menjadi Ketua Pertemuan Regional ke-11 Panitia Konsultatif Colombo PlanTahun 1958 Ketua Federasi Asean Games5 Juli 1959 Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)Tahun 1963 Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata21 Februari 1966 Menteri Koordinator Pembangunan11 Maret 1966 Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi (Ekubang)Tahun 1968 Ketua Kwartir Nasional Gerakan PramukaTahun 1968 Ketua Umum KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)Tahun 1968 Ketua Delegasi Indonesia ke Konferensi PATA (PAsific Area Travel Association) di California, Amerika Serikat25 Maret 1973 Wakil Presiden RI23 Maret 1978 Mengundurkan diri sebagai Wapres RI dengan alasan kesehatan1 Oktober 1988 Kembali ke Rahmatullah di RS George Washington University Amerika Serikat pukul 04.30 waktu setempat8 Oktober 1988 Jenasah Sri Sultan Hamengku Buwono IX dimakamkan di Astana Saptarengga, Komplek Pemakaman Raja Mataram di Imogiri, 17 km Selatan Kota Yogyakarta.
Diposkan oleh Helo met dtng dblog qw di
21:24

0 komentar:
SAKA
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8 yaitu:•1 Saka Dirgantara•2 Saka Bhayangkara•3 Saka Bahari•4 Saka Bhakti Husada•5 Saka Kencana (Keluarga Berencana)•6 Saka Taruna Bumi•7 Saka Wanabhakti•8 Saka Wira Kartika

warga ancam akan duduki istana bila natuna jadi tempat latihan militer
WARGA masyarakat Natuna, Kepulauan Riau, mengancam akan menduduki Istana Negara di Jakarta bila pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pertahanan (DCA) Indonesia-Singapura tetap disetujui pemerintah pusat. "Penolakan terhadap pelaksanaan DCA terus kami lakukan. Bila DCA tetap disetujui pemerintah pusat maka warga masyarakat Natuna akan menduduki Istana Negara," kata Bupati Natuna, Daeng Rusnadi, di Natuna, Minggu.Ia mengatakan, penolakan dari Natuna diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah pusat agar warga masyarakat Natuna yang sekitar 80 persen di antaranya adalah nelayan dan petani, tetap dalam kondisi aman dan kondusif dalam menjalani kehidupan."Saya sangat yakin Presiden akan membatalkan perjanjian ini," katanya. Menurutnya, pemerintah pusat sudah waktunya menampung aspirasi rakyat yang berada di pulau terluar seperti Natuna, agar tetap utuh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ketegasan penolakan DCA merupakan harga mati dan tidak dapat ditawar-tawar untuk memperjuangkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia agar tidak mudah diinjak-injak negara lain yang menginginkan negara Indonesia menjadi terpecah belah."Bila DCA disetujui sama artinya menginjak marwah masyarakat Natuna dan bangsa Indonesia," katanya.Ia mengatakan, pemerintah pusat belum pernah mengajak pemerintah daerah dalam pembahasan Perjanjian Ekstradisi (ET) ataupun DCA yang ditandatangani kedua pemerintah 27 April 2007 di Bali, padahal yang lebih memahami kondisi daerah adalah kepala daerah bersangkutan."Pemerintah daerah Natuna belum pernah secara resmi dilibatkan dalam perundingan DCA," katanya. Ia menyayangkan bila daerah latihan militer Singapura beserta negara ketiga jadi dilakukan di Kepulauan Midai (Bravo) dan Kepulauan Anambas (Alfa 2) yang merupakan jalur transportasi dan sumber daya alam gas yang lima kali lebih besar dibanding di Aceh. "Kedua pulau ini merupakan jalur transportasi warga masyarakat menuju Ranai termasuk daerah tangkapan nelayan tradisional," katanya.Ia mengatakan, DCA Singapura-Indonesia menyebutkan bahwa dalam satu bulan Singapura dapat melakukan latihan selama 15 hari, satu tahun sebanyak enam bulan dalam kurun waktu selama 25 tahun.Selain itu, Singapura juga dapat menggunakan perlu tajam dan kendali yang sewaktu waktu dapat mengancam keselamatan warga Natuna. "Saya heran, kalau Singapura menganggap latihan perang ini tidak berbahaya kenapa tidak dilakukan di Pulau Sentosa atau Jurong yang ada di negara sendiri," katanya.Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Ketua Umum DPP Partai Patriot Yapto S Soerjosoemarno mengatakan, ada misi lain Singapura dan negara ketiga yang bersikeras menginginkan latihan perang di perairan Natuna, atau Indonesia secara keseluruhan."Buat apa Singapura memiliki persenjataan yang lebih besar kalau tidak ada misi lain. Banyak cara untuk merampok kekayaan Indonesia, seperti halnya pencurian pasir laut," katanya.Menurutnya, Singapura tidak cukup alasan untuk takut dengan Indonesia terutama Malaysia, karena Singapura dan Malaysia merupakan negara bekas jajahan Inggris. "Pemerintah perlu curiga kenapa Indonesia tidak dilibatkan, semestinya negara yang memiliki hak penuh atas negaranya diikut sertakan," katanya.Ia mengatakan, bila pemerintah tetap memberikan restu kepada Singapura, Pemuda Pancasila dan segenam warga masyarakat Natuna bertekad menjaga kedautalan NKRI dengan cara mendatangi serta menghalangi latihan militer yang diadakan di perairan Natuna meskipun nyawa taruhannya."Kalau perlu seluruh Pemuda Pancasila di seluruh Indonesia dan masyarakat Natuna menjaga lokasi tempat latihan militer Singapura meskipun nyawa taruhannya," katanya. Sebelumnya, Sabtu, (4/8) sekitar 3.000 warga masyarakat Kabupaten Natuna mengadakan apel akbar menola perjanjian latihan militer di Kabupaten Natuna yang sebagian wilayahnya terdiri dari perairan dan berjuluk Laut Sakti Rantau Betuah. (ant)
Diposkan oleh Helo met dtng dblog qw di 23:01

0 komentar:

warga ancam akan duduki istana bila natuna jadi tempat latihan militer
WARGA masyarakat Natuna, Kepulauan Riau, mengancam akan menduduki Istana Negara di Jakarta bila pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pertahanan (DCA) Indonesia-Singapura tetap disetujui pemerintah pusat. "Penolakan terhadap pelaksanaan DCA terus kami lakukan. Bila DCA tetap disetujui pemerintah pusat maka warga masyarakat Natuna akan menduduki Istana Negara," kata Bupati Natuna, Daeng Rusnadi, di Natuna, Minggu.Ia mengatakan, penolakan dari Natuna diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah pusat agar warga masyarakat Natuna yang sekitar 80 persen di antaranya adalah nelayan dan petani, tetap dalam kondisi aman dan kondusif dalam menjalani kehidupan."Saya sangat yakin Presiden akan membatalkan perjanjian ini," katanya. Menurutnya, pemerintah pusat sudah waktunya menampung aspirasi rakyat yang berada di pulau terluar seperti Natuna, agar tetap utuh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ketegasan penolakan DCA merupakan harga mati dan tidak dapat ditawar-tawar untuk memperjuangkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia agar tidak mudah diinjak-injak negara lain yang menginginkan negara Indonesia menjadi terpecah belah."Bila DCA disetujui sama artinya menginjak marwah masyarakat Natuna dan bangsa Indonesia," katanya.Ia mengatakan, pemerintah pusat belum pernah mengajak pemerintah daerah dalam pembahasan Perjanjian Ekstradisi (ET) ataupun DCA yang ditandatangani kedua pemerintah 27 April 2007 di Bali, padahal yang lebih memahami kondisi daerah adalah kepala daerah bersangkutan."Pemerintah daerah Natuna belum pernah secara resmi dilibatkan dalam perundingan DCA," katanya. Ia menyayangkan bila daerah latihan militer Singapura beserta negara ketiga jadi dilakukan di Kepulauan Midai (Bravo) dan Kepulauan Anambas (Alfa 2) yang merupakan jalur transportasi dan sumber daya alam gas yang lima kali lebih besar dibanding di Aceh. "Kedua pulau ini merupakan jalur transportasi warga masyarakat menuju Ranai termasuk daerah tangkapan nelayan tradisional," katanya.Ia mengatakan, DCA Singapura-Indonesia menyebutkan bahwa dalam satu bulan Singapura dapat melakukan latihan selama 15 hari, satu tahun sebanyak enam bulan dalam kurun waktu selama 25 tahun.Selain itu, Singapura juga dapat menggunakan perlu tajam dan kendali yang sewaktu waktu dapat mengancam keselamatan warga Natuna. "Saya heran, kalau Singapura menganggap latihan perang ini tidak berbahaya kenapa tidak dilakukan di Pulau Sentosa atau Jurong yang ada di negara sendiri," katanya.Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Ketua Umum DPP Partai Patriot Yapto S Soerjosoemarno mengatakan, ada misi lain Singapura dan negara ketiga yang bersikeras menginginkan latihan perang di perairan Natuna, atau Indonesia secara keseluruhan."Buat apa Singapura memiliki persenjataan yang lebih besar kalau tidak ada misi lain. Banyak cara untuk merampok kekayaan Indonesia, seperti halnya pencurian pasir laut," katanya.Menurutnya, Singapura tidak cukup alasan untuk takut dengan Indonesia terutama Malaysia, karena Singapura dan Malaysia merupakan negara bekas jajahan Inggris. "Pemerintah perlu curiga kenapa Indonesia tidak dilibatkan, semestinya negara yang memiliki hak penuh atas negaranya diikut sertakan," katanya.Ia mengatakan, bila pemerintah tetap memberikan restu kepada Singapura, Pemuda Pancasila dan segenam warga masyarakat Natuna bertekad menjaga kedautalan NKRI dengan cara mendatangi serta menghalangi latihan militer yang diadakan di perairan Natuna meskipun nyawa taruhannya."Kalau perlu seluruh Pemuda Pancasila di seluruh Indonesia dan masyarakat Natuna menjaga lokasi tempat latihan militer Singapura meskipun nyawa taruhannya," katanya. Sebelumnya, Sabtu, (4/8) sekitar 3.000 warga masyarakat Kabupaten Natuna mengadakan apel akbar menola perjanjian latihan militer di Kabupaten Natuna yang sebagian wilayahnya terdiri dari perairan dan berjuluk Laut Sakti Rantau Betuah. (ant)
Diposkan oleh Helo met dtng dblog qw di 23:01

0 komentar:
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sunguh:
-Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila.
-Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
-Menempati Dasa Darma.
BERKEMAH
Berkemah merupakan suatu kegitan yang dilakukan pada saat tertentu,dan pergi ke alam bebas serta mendirikan tenda.
Adapun tujuan dari berkemah bagi seorang anggota Gerakan Pramuka adalah dengan maksud pendidikan,dan oleh karenanya berkemah dalam Gerakan Pramuka diatur dan di tata sebagai mana mestinya.
Berkemah dalam Gerakan Pramuka diatur/ditata sebagai berikut:
*Maksud dan Tujuan Perkemahan.
1.Maksud.
1.Mempraktekkan sistem beregu.
2.Mempratekkn prinsip swdaya,dan keprasajahan hidup.
3.Mempraktekkan pembinaan jasmani dan rohani.
4.Mampratekkan pembinaan hidup beragama.
5.Menjadikan atau tolak ukur kemampuan pribadi.
2.Tujuan.
1.Meningkatkan keyakinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.Membina mental dan kepercayaan pada diri sendiri.
3.Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh.
4.Meningkatkan daya kreasi ketangkasan dan keterampilan.
5.Membina kerja sama,gotong royong dan kerukunan.
6.Melatih persahaja berswadaya.
7.Memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman.
8.Menanamkan kecintaan pada Tanah Air dan menumbuhkan kesadaran berbakti.
3.Macam-macam Perkemahan.
Menurut Waktunya perkemahan dibagi kedalam:
1.Perkemahan 1 (satu) hari (Siang hari saja).terkadang disebut perkemahan sehari (PERSARI).
2.Perkemahan Sabtu Minggu disebut juga (PERSAMI).
3.Perkemahan yang waktunya lebih dari 3 (tiga) hari.
4.menurut jumlah peserta dan tingkatnya dibagi dalam:
a.Perkemahan 2 (dua) orang (Perkemahan Pengembara Penegak).
b.Perkemahan 1 (satu) Regu Penggalang.
c.Perkemahan satuan perindukan Siaga,Pasukan Penggalang,Ambalan penegak atau Racana Pandega.
d.Perkemahan tingkat Kwartir Ranting/Cabang/Daerah/Nasionsl,kawasan dunia.
5.Pelaksanaan Perkemahan Yang Baik Maka Prosedur Yang Harus Dilakukan Adalah:
A.Persiapan.
a.Penentuan waktu,tempat,tujuan dan pembiayaan.
b.Pengadaan peralatan,peninjauan lokasi.
c.Penberitahuaan dan perijinan..
d.Pembentukan Panitia.
e.Membuat jadwal kegiatan/acara dan memepersiapkan acara pengganti.
d.Menetapkan kesiapan mental,fisik dan keterampilan.
B.Kesiapan.
Kegiatan hendaknya sesuai rencana ,dilaksanakan menurut perkembangan keadaan dan diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan serta faktor pengmanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan.
C.Penyelesaian.
Pembongakaran tenda ,kebersihan lingkungan dan pengecekan barang harus dilakukan secara tertib agar tidak ada barang yang tercecer.
D.Syarat –syarat memeilih tempat berkemah adalah:
a.tanah rata atau sedikit miring berumput.
b.Ada pohon pelindung.
c.Ada saluran pengeringan pembuangan air.
d.Dekat sumber air.
e.Terjamin keamanan terutama ancaman binatang buas,melata/berbisa.
f.Tidak terlalu dekat dengan kampong dan jalan raya.
g.Tidak terlalu jauh dari pasar,pos kesehatan,pos keamanan.
h.Tidak di tepi jurang.
i.Hindari angin masuk kedalam tenda dengan cara mendirikan tenda membujur menurut mata angin.
j.Tidak dekat dengan rawa.
k.Tidak dekat dengan pohon kelapa yang lapuk,mudah patah dan tumbang.
l.Terdapatsinar matahari.
Eval









KOMPAS
Seorang pengembara dan ahli berkemah,harus mengetahui benar tentang kompas.Dengan bersemboyan pada kompas,ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.
Bagian-bagian dari kompas:
1. Dial,adalah permukaan kompas dimana tertera angka atau huruf mata angin.
2. Visir,adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik.
3. Kaca Pembesar,digunakan untuk melihat derajad kompas.
4. Jarum Penunjuk,adalah alat yang menjuk Utara magnet
5. Tutup Dial,dengan Dua garis bersudut 45º yang dapat diputar
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jri untuk kompas saat membidik.
Cara Mengunakan Kompas:
1. Letakkan Kompas diatas permukaan yang datar,Setelah Jarum Kompas tidak bergerak,maka jarum tersebut menunjuk ARAH UTARA MAGNET.
2. Membidik sasaran melalui visir,melihat pada celah pad permukaan kaca kira-kira bersudut 45˚ dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai:
a.membidik kearah visir,membidik sasaran.
b.Mengintai derajad kompas pada dia.
3. Apa bila visir diragukan karena kurang jelas dri kaca pembesar,luruskan garis yang terdapat pada tutup dial kearah visir,serah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4. Apa bila sasaran bidik 30º maka bidiklah kearah 30º.
Sebelum menuju sasaran,tetapkan terlibih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30˚.carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya.Sebab Route ke-30˚ tidak selalu datar atau kering.kadang-kadang berbencah-bencah.Ditempat itu kita malambung (Keluar dari Route) dengan kehilangan jalur menuju 30˚.
5. Sebelum memebidik bergerak kearah sasaran bidik,(Back Azimuth)atau (Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.
Cara Melihat kompas dan memebidik sasaran.
Rumus (Back azimuth/back Reading).
a.Apabil sasaran kurang dari 180˚= ditambah 180˚,0˚-180˚=X+180˚.
b.Apabila sasaran lebih dari 180˚,180˚-360˚=X-180˚.
Contoh:30 sasaran baliknya adalah 30˚ + 180˚=210˚240˚ sasaran baliknya adalah 240˚-180˚=60˚.
Mata angin:
-U=Utara :0˚ Atau 360˚
-TL=Timur Laut :45˚
-T=Timur :90˚
-TG=Tenggara :135˚
-S=Selatan :180˚
-BD=Barat Daya :225˚
-B=Barat :270˚
-BL=Barat Laut :315˚.
Menentukan arah mata angin.
1.Dapat menentukan arh mata angin (Utara Magnet) dapat dilakukan tanpa menggunakan kompas antara lain:
a.makam/Kuburan (Orang Islam).
b.Tempat ibadah (Masjid/Mushola).
c.Terbitnya Matahari/Terbenamnya Matahari.
d.Lumut pada Batu/Pohon.
e.Pucuk/ujung daun pada pohon.
f.Silet.
g.Dll.






Lambang Gerakan Pramuka

*.Lambang Gerakan Pramuka.
Pengertian lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal yang mengkiaskan sifat,keadaan,nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap Anggota Gerakan Pramuka yang dicicitakan oleh Gerakan Pramuka,Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soenardjo Atmodipuro,seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian.
Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 agustus 1961,Pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugrahkan kepada Gerakan Pramuka.

*Bentuk Dan arti kiasan.
1.Bentuk lambang gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (Silhouelte) Tunas Kelapa.
2.Arti kiasan adalah buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal dan istilah Cikal-bakal diIndonesia berarti “Penduduk Asli yaang pertama yang menurunkan generasi baru”.Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiasakan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kalangsungan hidup bangsa Indonesia.
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keaadaan bagaimana pun juga jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang Rohani dan Jasmaniah sehat,kuat dan ulet,serta menghadapi segala tantangan hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia,Nyiur dapat tumbuh dimana saja,yang membuktikan besar daya upaya dalam menyeusuaikan diri dengan keadan di sekelilingnya.Jadi mengkiasakan bahwa tiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadan bagaimanapun juga.
Nyiur tumbuh menjulang keaatas dan merupakan salah satu pohon tertingi DiIndonesia .
Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus,yang mulia dan jujur ia tetap tegak tidak mudah di ombang ambing oleh sesuatu.
Akar nyiur tumbuh kuat dan erat dalam tanah.
Jadi mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar dan landasan-landasan yang baik ,dan benar-benar kuat serta nyata ialah tekad dan kebijakan yang diperoleh untuk mencapai cita-citanya.
Nyiur adalah pohon yang serbaguna dari ujung atas hingga akar.
Jadi mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada tanah air bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).








angga_scout_natuna@yahoo.co.id
Powered By Blogger

Motor Ajudan Pribadi Ku

Motor Ajudan Pribadi Ku