Senin, 27 Agustus 2012

Kisah Batu Catur

Kisah Batu Catur Jumat, 20 July 2012 00:00 RANAI - Zaman dulu kala, penduduk Negeri Serasan dan Negeri Tanjung Datok sepakat membuat jembatan batu yang menghubungkan dua negeri tersebut. Tujuannya, mempermudah lalu lintas menuju kedua negeri tersebut. Inisiatif membangun jembatan itu muncul karena Puteri Langsai dari Negeri Serasan akan menikah dengan Putera Mahkota dari Kerajaan Tanjung Datok. Sebab Negeri Serasan dengan Negeri Tanjung Datok terpisah laut yang tidak begitu luas, dikenal dengan selat. Konon, di Negeri Tanjung Datok, proses pembangunan jembatan tersebut sudah dimulai mengarah ke Negeri Serasan. Demikian juga dengan penduduk Negeri Serasan pun sudah memulai membangun jembatan mengarah ke Negeri Tanjung Datok. Celakanya, sebelum jembatan rampung dikerjakan oleh kedua penduduk negeri itu, keburu air laut mengalami pasang. Saat itu, hulu balang bertugas mengawasi proyek tersebut. Tapi bukannya memberikan pengawasan atau pun arahan kepada rakyatnya, melainkan mereka menyibukkan diri dengan bermain catur. Sehingga proyek raksasa kedua negeri itu tidak bisa terselesaikan. Menerima kenyataan proyek pembangunan jembatan itu tidak selesai, maka raja pun menjadi murka. Ia memarahi hulubalangnnya sambil menghamburkan dan menendang-nendang catur tersebut hingga berantakan. Imbas dari kemurkaan Sang Raja, meninggalkan bekas hingga saat ini. Yakni bebatuan yang menyerupai batu catur dan lengkap dengan papan catur bermotif kotak-kotak. Batu tersebut pada akhirnya oleh masayarakat Natuna sebagai Batu Catur. (cw61)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Motor Ajudan Pribadi Ku

Motor Ajudan Pribadi Ku