Minggu, 06 Desember 2009

Cuaca Buruk Natuna Krisis BBM

Cuaca Buruk, Natuna Krisis BBM
Kamis, 03 Desember 2009
RANAI-Krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis premium terjadi di Kota Ranai, Kabupaten Natuna sejak Senin (30/11). Ironisnya krisis BBM ini akan masih terus berlangsung hingga, Sabtu (6/12) mendatang. Harga premium eceran di daerah ini pun langsung melonjak drastis. Antrean panjang di SPBU juga menyebabkan kemacetan total. Kepala Pengawas BBM dan non BBM Depot Pertamina Natuna, Salijo mengatakan, kelangkaan premium di daerah ini, dikarenakan kapal tanker pembawa premium dari Depot Tanjunguban, Kabupaten Bintan sulit masuk ke Selat Lampa, Ranai, Natuna akibat buruknya cuaca yang menyebabkan tingginya gelombang laut.

"Gelombang laut tinggi, kapal penyuplai BBM jadi kesulitan bergerak dari Tanjunguban ke Depot Pertamina yang berada di Selat Lampa," kata Salijo saat ditemui di ruangannya, Rabu (2/12).

"Kemungkinan kapal penyuplai baru datang setelah gelombang aman untuk pelayaran kemari (Natuna). Dan kemungkinan itu terjadi pada hari Sabtu (6/12) mendatang," kata dia lagi.

Sebagai langkah antisipasti terhadap kondisi ini, kata Salijo, Pertamina akan mendistribusikan stok BBM yang tersedia di Pertamina sebanyak lima ton setiap harinya sampai kapal penyuplai benar-benar sudah bisa melalukan pengisian ulang. Kebutuhan BBM di Natuna sendiri, menurut Salijo, berkisar delapan sampai 10 ton perhari.

"Dari jatah lima ton perhari, kita juga batasi untuk pengisian minyak setiap kendaraan. Untuk mobil hanya dijatah Rp100 ribu, sepeda motor Rp10 ribu sampai Rp15 ribu. Ini terpaksa dilakukan agar pembagiannya bisa cukup," kata Salijo.

Sementara, pantauan di lapangan, sejak pagi sampai pukul 13.00 WIB, ratusan kendaraan masih terlihat antre di SPBU di Ranai. Pasokan premium yang disuplai Pertamina pada siang hari langsung ludes diserbu warga yang sudah menanti hingga berjam-jam lamanya.

Antrean panjang pun tidak terelakkan, membuat lalu lintas menjadi macet. Satuan Polisi Lalulintas dari Polres Natuna tampak sibuk mengatur lalu lintas dan para pemilik kendaraan yang bermaksud ikut dalam antrean.

"Bensin motor sudah mau habis, sudah cari hampir di semua tempat juga tidak ada. Mau tidak mau harus ikut antre di sini," kata Wan (29), pegawai di lingkungan Pemkab Natuna yang dijumpai di lokasi. Wan mengaku sudah ikut dalam antrean selama setengah jam, bersama sejumlah rekan pegawai lainnya. (sm/24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Motor Ajudan Pribadi Ku

Motor Ajudan Pribadi Ku