Minggu, 06 Desember 2009

Warga Mengamuk Di SPBU

SPBU Natuna Diamuk Warga
Senin, 07 Desember 2009
RANAI-Ratusan masyarakat Natuna yang merasa jengkel dengan Pertamina mengamuk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Depot Pertamina di Kota Ranai, Minggu (6/12) siang. Massa berang, karena Pertamina melalui siaran radio mengumumkan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) akan lancar mulai Minggu pagi, tapi janji itu tak terbukti.
Massa yang berang langsung melempar benda-benda yang ada di sekitar mereka ke arah SPBU, seperti kaleng, batu, tanaman dan benda-benda lainnya. Pagar SPBU juga tidak luput dari amuk massa hingga menjadi rusak berat.

Warga yang mengamuk itu telah mengantre sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB di SPBU tersebut, namun ternyata hingga waktu yang diumumkan melalui siaran radio, BBM juga belum tersedia.

Kelangkaan BBM khususnya premium terjadi di Natuna, sejak 1 Desember 2009. Menurut pihak Pertamina buruknya cuaca dan tingginya gelombang laut menyebabkan kapal tanker tidak bisa masuk ke Selat Lampa, Natuna.

Masyarakat menganggap Pertamina telah berbohong kepada masyarakat. Padahal warga yang datang tidak hanya dari Kota Ranai saja, tapi juga dari berbagai daerah seperti Batubi.

"Apa itu Pertamina. Janjinya di radio premium sudah ada, tapi buktinya tidak ada. Dasar pembohong," kata seorang warga berteriak.

Untung massa masih bisa dikendalikan dan tidak berbuat anarkis lebih fatal. Petugas SPBU yang berada di lokasi saat kejadian menghindar dan lari karena takut terkena imbas kegeraman massa. Setelah beberapa menit kemudian, personil kepolisian datang ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan menenangkan massa.

Perwakilan Pertamina, Devo dikawal aparat kepolisian yang berjaga, menemui masyarakat untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat. Devo menginformasikan bahwa kapal tanker premium
mengalami kendala dalam perjalanan, sehingga minyak yang diperkirakan pagi kemarin sudah bisa disalurkan mengalami keterlambatan.

"Kita bisa berjanji dan merencanakan tapi faktor cuaca tidak bisa diprediksikan. Kita baru dapat informasi pukul 22.00 WIB, Minggu (6/12) minyak baru bisa didistribusikan. Karena kapal dari Pontianak pukul 15.00 baru sampai. Tentunya harus dilakukan pengecekan kemuniran minyak di Depot Lampa dulu yang berlangsung 2 jam. Pengisian dari mobil ketangki 30 jam dan mobil tangki 1 jam baru tiba di Ranai, baru bisa dilakukan pelayanan," katanya.

Kepada masyarakat perwakilan Permina itu berjanji lagi, kalau minyak pasti datang sesuai waktu yang disebutnya tadi, SPBU tetap akan melayani sampai pukul berapapun,

"Kami akan melayani sampai kapan pun. Premium yang akan datang sekitar 10 kilo liter, solar 5 kilo liter," kata Devo.

Salah seorang masyarakat sempat berdebat dengan Devo, dengan mengatakan Pertamina seharusnya tidak perlu berjanji, karena janji itu tidak bisa dipenuhi.

"Kalau tak ada minyak bilang tak ada minyak. Jangan dijanjikan seperti itu setelah berjam-jam orang mengantre baru dikasih tahu. Nampak betul bohong sama masyarakat. Jangan diumumkan lewat radio kalau
tidak pasti. Barangnya kan belum normal. Kami jauh jauh sampai di sini berjam ngantre ternyata kami dibohongi," kata masyarakat yang mengerumuni Devo.

Masyarakat juga mengancam jika sampai waktu yang dijanjikan minyak tidak juga datang, maka jangan salahkan mereka bila terjadi hal yang tidak diinginkan. "Kalau enam jam lagi tidak ada kami tidak tahu
lagi," kata salah seorang masyarakat.

Kasat Lantas Polres Natuna Kompol Wan Sanusi yang turun langsung ke lokasi juga menenangkan massa dan mengingatkan kedua belah pihak ini selalu menjaga keamanan dan ketertiban sehingga tidak terjadi perbuatan yang anarkis.

"Kita semua butuh minyak, saya anda dan orang Pertamina sekalipun. Jadi bersabar kan sudah dengar penjelasan dari perwakilan Pertamina," kata Sanusi menenangkan massa.

Walaupun sudah mendapat penjelasan dari perwakilan pertamina, Namun puluhan masyarakat yang mengerumuni Devo tidak puas. Mereka meminta perwakilan Pertamina itu langsung mengumumkan lewat toa ke ribuan masyarakat memberikan penjelasan dan meminta maaf.

"Saya sebagai penyalur atas nama perwakilan Pertamina minta maaf kepada masyarakat," sampainya kepada masyarakat dilanjutkan dengan penjelasan.(sm/24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Motor Ajudan Pribadi Ku

Motor Ajudan Pribadi Ku