Rabu, 04 Januari 2012

LEGENDA ASAL MULA BATU KOUN

LEGENDA ASAL MULA BATU KOUN

Pada zaman dahulu terdapat sebuah pemukiman dipesisir pantai pendduknya sangat makmur yang bermata pencahaharian nelayan dan berladang masarakat disini tidak mengeti perdagangan /jual beli secara modern /menggunakan uang yang mereka pahami adalah pertukaran barang dengan barang (barter) seperti contoh mereka melakukan teransaksi menukarkan hasil tangkapan melaut dengan hasil ladang/ berkebun, dimana petani membutuhkan ikan untuk lauk pauk mereka sedangkan hasil kebun /ladang juga sangat dibutuhkan oleh pelaut, begitulah kehidupan penduduk disini saling ketergantungan satu sama lain sungguh sangat harmonis.

Suatu pagi yang cerah tedamparlah sebuah kapal kg sangat besar berlabuh jangkar dipemukiman yang makmur nan subur ini,dengan pesona nakhoda yang sangat tampan dan ramah pula sehingga keberadaan mereka disinipun mudah diterima oleh masarakat setempat sambil menunggu angin yang mendukung kapal mereka untuk belayar lagi. Karena pada zaman dulu perdaganan sangat bergantung pada angin bukan suatu hal yang aneh jika para saudagar sangat sulit memastikan kapan bisa kembali kekampung halaman mereka tepat waktu. Tak terasa mereka sudah 6 bulan berada di perkampungan pesisir pantai tersebut,dan tanpa disadari Karmin (nakhoda) jatuh hati dengan seorang gadis yang sangat cantik bernama Koun yang tidak lain anak kepla kampung yakni pak Samit dan isterinya bernama Atok undeng , singkat cerita koun pun menyukai Karmin sehingga digelarlah pesta besar putri kepala kampung yang merupakan anak tunggal sehingga pesta ini digelar selama 7 hari 7malam keluarga kecil ini pun sangat bahagia sampai suatu saat sang suami tercinta harus berlayar kembali dengan hati yang berat koun pun melepaskan kepergian sangsuami meski koun pada saat itu sedang hamil muda sang suamipun berjanji akan pulang secepatnya,dengan kepergian sang suami hari - hari berlalupun sangat hampa terasa dengan kegalauan hati koun pun selalu menunggu dengan penuh kesetiaan hari berganti minggu dan minggupun berganti bulan tapi sangsuami tercinta belum juga kunjung datang hingga dipenghujung kehamilan koun sang suamipun datang dengan penuh kebahagaan di hati Karmin karena kangen sama istri juga akan punya buah hati tapi tidak dengan Koun, dia merasa suaminya telah membohonginya dan telah menikah lagi dimana tempat kapal suaminya berlabuh tapi suaminya tak pernah mau mengakui tuduhan tersebut karena Karmin sangat mencintai Koun,tapi Koun telah terbekar api cemburu tak mau lagi menggunakan loggika yang sesungguhnya terjadi suaminya berlayar berdasarkan angin kerena kapal - kapal belum menggunakan mesin tapi Cuma menggunakan layar sehingga sangat sulit untuk menepati janji,dengan tuduhan yang membabi buta karmin pun akhirnya tak bisa terima hingga terjadilah pertengkaran yang hebat sedang kemarahan istrinya tidak bisa dibendung lagi hingga bepikiran daripada berputih mata libih baik putih tulang koun pun berniat untuk membunuh suaminya dengan menggunakan parang (pisau panjang) suaminya pun sadar nyawanya dalam ancaman Karmin pun lari kepantai munuju kapalnya karana dikapal lah tempat yang aman bagi Karmin koun tak putus asa tetap mengejar suaminya hingga sudah medekati tengah laut koun pun terjatuh dengan posisi terlentang dan diikuti oleh sakit perut karena mau melahirkan koun gak bisa berbuat banyak selain berteriak kesakitan n siap melahirkan sang cabang bayi tapi Tuhan berkehendak lain si Koun pun sempat mau melahirkan tapi bayinya baru keluar separoh yakni bagian kepala sampai bahu saja dan atas kuasa Tuhan pun perlahan - lahan tubuhnya berubah menjadi batu , sedangkan Karmin melihat peritiwa tersebut sangat sedih karena dia sangat mencintai isterinya dangan hati yang galau dan kesedihan yang amat sangat dia kehilangan 2 orang dalam waktu yang sama Karmin pun mengamuk dhingga kapalnya pecah dan tenggelam Karmin pun ikut musnah bersama kapal kebanggaannya , kemudi dari kapalnya hanyut konon menjadi sebuah pulau yang dikenal dengan pulau Kemudi, sedangkan rantai kapal yang terlepas menjadi pulau juga dan dikenal dengan pulau Jantai. Sangat teragis memang penduduk /para tatangga yang menyaksikan kejadian pertengkaran Koun dengan Karmin dan sampai ikut kepinggir pantai aias kuasa Tuhan merekapun berubah menjadi batu juga.

Pak Samit (kepala kampung) yang tidak lain adalah ayah dari Koun sangat terpukul seta malu yang amat sangat sehingga jatuh sakit dan tidak bisa berbuat apa – apa lagi Cuma mata saja yang bisa berkedip sehingga terlintas dibenak beliau lebih baik menjadi batu juga dari pada harus hidup menanggung malu, dan atas kuasa tuhan pak Samit pun berubah menjadi batu sampei sekarang dikenal dengan batu Kelip/ batu kedip, karena saat terahkir sebelum beliau berubah menjadi batu tinggal mata saja yang masih bisa berpungsi dengan baik.

I steri pak Samit (atuk undeng) pun bernasib tidak lebih baik beliau seteres berat serta kesurupan dan beliau ngobrol pun tidak bisa menggunakan bahasa setempat lagi tapi menggunakan bahasa Cina ,dan saat beliau tersadarpun tidak bisa menggunakan bahasa setempat lagi beliau sadar sangat sulit bagi beliau untuk berinteraksi dengan penduduk setempat akhirnya beliau tambah jauh larut dan tenggelam dalam kelembah duka karena tinggal sebatang kara anak dan cucu serta suami sudah berubah menjadi

batu sedangkan menantu tenggelam bersama kapalnya, hari - hari beganti tanpa disadari Atuk undeng pun semakin jauh menarik diri dari penduduk setempat beliau menghabiskan waktunya mengunjungi suami juga anak semata wayangnya yang sesengguhnya telah berubah menjadi Batu,hingga suatu saat beliau habis mengunjungi suaminya dan bermaksud mengunjungi anaknya Atuk undeng pun terjatuh dan berubah menjadi batu juga yang sekarang dikenal dengan batu Cine.

Oleh penduduk setempat pemukiman makmur yang sudah memiliki kepala kampung lagi memberi nama kampung tersebut dengn nama KEMINTANG yang bearti Karmin datang tapi seiring berjalannya waktu kampung KEMINTANG lebih dikenal denga nama : SEBINTANG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Motor Ajudan Pribadi Ku

Motor Ajudan Pribadi Ku